Senin, 30 September 2013

Hakekat Manusia dan Kebudayaan



Hakekat Manusia dan Kebudayaan

1 . Hakekat Manusia

a.       Pengertian hakekat
Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau seesuatu yang sebenar-benarnya atau asal segala sesuatu. Dapat dikatakan hakikat  adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Dikalangan tasauf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Pengertiannya itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan rahasia.
b.      Pengertian manusia
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.
Dalam surat Al – Baqarah dijelaskan :
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖقَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖقَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Artinya : "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Al-Quran menyebut manusia sebagai makhluk terunggul serta khalifah Allah Swt di muka bumi bahkan para malaikat pun bersujud kepadanya. Akan tetapi pada saat yang sama, Al-Quran juga menjelaskan kelemahan, ketergesaan, kesombongan dan ketamakan yang dimiliki manusia. Manusia memiliki bisa berkembang dan sempurna, namun pada saat yang sama juga berpotensi menyimpang. Manusia berada di antara dua pilihan untuk baik atau jahat. Jika memilih untuk mencapai kebaikan, maka para malaikat tidak akan dapat menandinginya, namun jika memilih jalan kejahatan, maka manusia akan lebih hina dari binatang.
Hakekat manusia dapat juga diartikan sebagai berikut :
1.      Makhluk yang memiliki tenggang rasa dalam menjalakan kebutuhan hidupnya dengan makhluk lain, baik itu kepada manusia, hewan, ataupun tumbuhan
2.      Individu yang mempunyai sifat rasional yang bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya sendiri
Manusia sebagai makhluk rasional :
a.       Aliran monoisme artinya, seluruh semesta termasuk manusia hanya terdiri dari satu zat.
ada dua macam, yaitu : aliran materialisme yaitu realitas yang sebenarnya adalah materi (benda) dan aliran idealisme yaitu realitas yang sebenarnya adalah ide (rohani).
b.      Aliran dualism artinya, realitas semesta merupakan perpaduan antara zat hidup dan zat mati. Manusia merupakan sintesis antara jasmani dan rohani.
3.      Makhluk yang mampu mengarahkan dirinya kearah yang positif
4.      Individu yang melibatkan dirinya dalam usaha untuk dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dirinya lebih berguna bagi lingkungan sekitarnya
  1. Makhluk Tuhan yang mempunyai kemungkinan berbuat baik atau jahat
  2. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan martabat yang dimilikinya tidak dapat berkembang tanpa mempunyai lingkungan social

2. Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.
Budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
Perkembangan Gadget yang Mempengaruhi Kebudayaan Masyarakat
Siapa yang tidak mengenal gadget atau teknologi. Handphone, tab, notebook, laptop dan sebagainya sangat marak di kalangan masyarakat. Terutama kalangan remaja, bahkan dari anak kecil yang masih TK ataupun yang masih berumur satu tahunpun sudah mengenal yang namanya handphone dsb. Sebagian orangtua sudah memberikan handphone untuk anaknya sejak kecil, dengan alasan agar mudah menghubungi anaknya. Handphone yang diberikan pun tidak sekedar handphone biasa, sehingga membuat para penjahat banyak yang tergiur untuk mencuri handphone tersebut, karena anak kecil dengan mudahnya bisa di tipu dengan setangkai permen saja dan akibatnya bisa menbahayakan anak tersebut. Pendidikan si anak juga terbengkalai karena keasyikan bermain handphone. Anak menjadi malas belajar dan meninggal tugas – tugas di sekolahnya  
Jika kita perhatikan pendidikan dalam keluarga, di dalam sekolah maupun praktek pendidikan dalam masyarakat maka ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu : 1) pendidikan itu tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan dan pendidikan itu merupakan sebagian dari kebudayaan, 2) pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kehidupan manusia, 3) dalam praktek pendidikan masyarakat itu dapat berbeda-beda, perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan filsafat yang dianut

Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan dirinya. Manusia sebagai makhluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dorongan nalurinya serta mampu menguasai alam sekitarnya dengan alat pengetahuan yang dimilikinya

Pendapat :
Hakekat manusia adalah suatu proses dimana manusia itu sendiri  mempunyai peraturan untuk mengatur dirinya dan tidak dapat berdiri sendiri, artinya manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan kehidupan yang di jalaninya sehari – hari.
Allah SWT pun menciptakan manusia sesempurna mungkin. Sebagai manusia kita tidak hanya harus berdiam diri tapi harus berguna bagi diri sendiri, orang lain dan juga negara ini. Semua manusia tidak ada yang sempurna, manusia pun tidak dapat berdiri sendiri karena manusia adalah makhluk social. Manusia juga harus taat kepada aturan yang sudah di buat oleh orang – orang yang berwenang dan yang paling penting menjalani aturan yang sudah di perintahkan oleh Allah SWT.

SUMBER :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar