Hakekat
Manusia dan Kebudayaan
1
. Hakekat Manusia
a.
Pengertian hakekat
Menurut
bahasa hakikat berarti kebenaran atau seesuatu yang sebenar-benarnya atau asal
segala sesuatu. Dapat dikatakan hakikat adalah inti dari segala sesuatu atau yang
menjadi jiwa sesuatu. Dikalangan tasauf orang mencari hakikat diri manusia yang
sebenarnya karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Pengertiannya
itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan rahasia.
b.
Pengertian manusia
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah
diciptakan oleh Allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu
konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka bumi ini. Al-Quran
menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.
Dalam surat Al – Baqarah dijelaskan :
وَإِذْ
قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖقَالُوا
أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ
بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖقَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Artinya : "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui".
Al-Quran
menyebut manusia sebagai makhluk terunggul serta khalifah Allah Swt di muka
bumi bahkan para malaikat pun bersujud kepadanya. Akan tetapi pada saat yang
sama, Al-Quran juga menjelaskan kelemahan, ketergesaan, kesombongan dan
ketamakan yang dimiliki manusia. Manusia memiliki bisa berkembang dan sempurna,
namun pada saat yang sama juga berpotensi menyimpang. Manusia berada di antara
dua pilihan untuk baik atau jahat. Jika memilih untuk mencapai kebaikan, maka
para malaikat tidak akan dapat menandinginya, namun jika memilih jalan
kejahatan, maka manusia akan lebih hina dari binatang.
Hakekat manusia dapat
juga diartikan sebagai berikut :
1.
Makhluk yang memiliki tenggang rasa
dalam menjalakan kebutuhan hidupnya dengan makhluk lain, baik itu kepada
manusia, hewan, ataupun tumbuhan
2.
Individu yang mempunyai sifat rasional
yang bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya sendiri
Manusia
sebagai makhluk rasional :
a.
Aliran monoisme artinya, seluruh semesta termasuk manusia
hanya terdiri dari satu zat.
ada
dua macam, yaitu : aliran materialisme yaitu realitas yang sebenarnya adalah materi (benda) dan aliran
idealisme yaitu realitas yang sebenarnya adalah ide (rohani).
b.
Aliran
dualism artinya, realitas semesta merupakan perpaduan antara zat hidup dan zat
mati. Manusia merupakan sintesis antara jasmani dan rohani.
3.
Makhluk
yang mampu mengarahkan dirinya kearah yang positif
4.
Individu
yang melibatkan dirinya dalam usaha untuk dirinya sendiri, membantu orang lain
dan membuat dirinya lebih berguna bagi lingkungan sekitarnya
- Makhluk Tuhan yang mempunyai kemungkinan berbuat baik atau jahat
- Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan martabat yang dimilikinya tidak dapat berkembang tanpa mempunyai lingkungan social
2. Kebudayaan
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam
bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani.
Budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian
kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir
manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan
akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir, perilaku
serta karya fisik sekelompok manusia.
Perkembangan Gadget yang Mempengaruhi
Kebudayaan Masyarakat
Siapa yang tidak mengenal gadget
atau teknologi. Handphone, tab, notebook, laptop dan sebagainya sangat marak di
kalangan masyarakat. Terutama kalangan remaja, bahkan dari anak kecil yang
masih TK ataupun yang masih berumur satu tahunpun sudah mengenal yang namanya
handphone dsb. Sebagian orangtua sudah memberikan handphone untuk anaknya sejak
kecil, dengan alasan agar mudah menghubungi anaknya. Handphone yang diberikan
pun tidak sekedar handphone biasa, sehingga membuat para penjahat banyak yang
tergiur untuk mencuri handphone tersebut, karena anak kecil dengan mudahnya
bisa di tipu dengan setangkai permen saja dan akibatnya bisa menbahayakan anak
tersebut. Pendidikan si anak juga terbengkalai karena keasyikan bermain
handphone. Anak menjadi malas belajar dan meninggal tugas – tugas di sekolahnya
Jika kita perhatikan pendidikan
dalam keluarga, di dalam sekolah maupun praktek pendidikan dalam masyarakat
maka ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu : 1) pendidikan itu tidak
dapat dipisahkan dengan kebudayaan dan pendidikan itu merupakan sebagian dari
kebudayaan, 2) pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kehidupan manusia,
3) dalam praktek pendidikan masyarakat itu dapat berbeda-beda, perbedaan ini
disebabkan adanya perbedaan filsafat yang dianut
Manusia pada dasarnya adalah makhluk
budaya yang harus membudayakan dirinya. Manusia sebagai makhluk budaya mampu
melepaskan diri dari ikatan dorongan nalurinya serta mampu menguasai alam
sekitarnya dengan alat pengetahuan yang dimilikinya
Pendapat :
Hakekat manusia adalah
suatu proses dimana manusia itu sendiri
mempunyai peraturan untuk mengatur dirinya dan tidak dapat berdiri
sendiri, artinya manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan
kehidupan yang di jalaninya sehari – hari.
Allah SWT pun menciptakan manusia
sesempurna mungkin. Sebagai manusia kita tidak hanya harus berdiam diri tapi
harus berguna bagi diri sendiri, orang lain dan juga negara ini. Semua manusia
tidak ada yang sempurna, manusia pun tidak dapat berdiri sendiri karena manusia
adalah makhluk social. Manusia juga harus taat kepada aturan yang sudah di buat
oleh orang – orang yang berwenang dan yang paling penting menjalani aturan yang
sudah di perintahkan oleh Allah SWT.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar